Rabu, 21 Maret 2012

Organisasi Formal

ORGANISASI FORMAL




Organisasi industrial formal merupakan organisasi yang sengaja dibentuk secara metodologis untuk mengorganisasi unsur manusia dari industri, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Barnard menggambarkannya sebagai suatu sistem aktivitas atau kekuatan dari dua orang atau lebih yang dibentuk secara sadar (Chester I. Barnard, 1956 : 73).

Oleh karena sifatnya yang impersonal, abstrak, dan sangat erat hubungannya dengan tujuan organisasi formal, maka terdapat suatu taraf keluwesan dan adaptasi tertentu. Artinya, organisasi formal tersebut dapat disusun garis besarnya dengan segala aspek kualitatif dan kuantitatifnya, sambil memberikan peluang-peluang untuk berubah, sesuai dengan suatu pola dasar yang telah disusun terlebih dahulu.



Dengan demikian, organisasi formal lebih mudah untuk dipelajari secara ilmiah, termasuk taraf-taraf kekuasaan, jalur-jalur komunikasi, dan hubungan-hubungan fungsionalnya. Hal ini tidak mudah untuk dilakukan terhadap organisasi informal yang sangat kompleks, tidak stabil, dan penuh variasi. Sering dikatakan bahwa organisasi informal terdapat di dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan organisasi formal hanya terdapat di atas kertas. Akan tetapi, karena faktor itu, maka secara ilmiah lebih mudah untuk mempelajari dan mengelola organisasi formal.

Ada pandangan sosiologis tertentu yang menyatakan bahwa organisasi bukanlah semata-mata merupakan kumpulan manusia yang bergantung pada beberapa orang pemimpin. Dalam kenyataan, anggota-anggota kelompok formal saling berhubungan, misalnya di dalam kelompok-kelompok kecil yang merupakan pusat komunikasi dan interaksi.
Kelompok-kelompok kecil itulah yang disebut kelompok kerja inti pada organisasi informal, atau komite pada organisasi formal.


Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/2163067-organisasi-formal/#ixzz1plHHwWj9
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar