RUFINA ARISTYANI
39111113
2DB14
KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA DAN
POTENSI KONFLIK
PENDAHULUAN
Indonesia adalah
negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman
suku,agama,ras,budaya dan bahasa daerah. Indonesia meliliki lebih dari 300 suku
bangsa. Dimana setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lain.asuku bangsa merupakan bagian dari suatu negara. Dalam
setiap suku bangsa terdapat kebudayaan yang berbeda-beda.selain itu
masing-masing suku bangsa juga memiliki norma sosial yang mengikat masyarakat
di dalamnya agar taat dan melakukan segala yang tertera didalamnya. Setiap suku
bangsa di indonesia memiliki norma-norma sosial yang berbeda-beda. Dalam hal
cara pandang terhadap suatu masalah atau tingkah laku memiliki perbedaan.
Ketika terjadi pertentangan antar individu atau masyarakat yang berlatar belakang
suku bangsa yang berbeda,mereka akan mengelompok menurut asal-usul daerah dan
suku bangsanya (primodialisme). Itu menyebabkan
pertentangan\ketidakseimbangan dalam suatu Negara (disintegrasi). Secara umum,
kompleksitas masyarakat majemuk tidak hanya ditandai oleh perbedaan-perbedaan
horisontal, seperti yang lazim kita jumpai pada perbedaan suku, ras, bahasa,
adat-istiadat, dan agama. Namun, juga terdapat perbedaan vertikal, berupa
capaian yang diperoleh melalui prestasi (achievement). Indikasi perbedaan-perbedaan tersebut
tampak dalam strata sosial ekonomi, posisi politik, tingkat pendidikan,
kualitas pekerjaan dan kondisi permukiman.
Sedangkan perbedaan
horisontal diterima sebagai warisan, yang diketahui kemudian bukan faktor utama
dalam insiden kerusuhan sosial yang melibatkan antarsuku. Suku tertentu bukan
dilahirkan untuk memusuhi suku lainnya. Bahkan tidak pernah terungkap dalam
doktrin ajaran mana pun di Indonesia yang secara absolut menanamkan permusuhan
etnik.
Sementara itu, dari
perbedaan-perbedaan vertikal, terdapat beberapa hal yang berpotensi sebagai
sumber konflik, antara lain perebutan sumberdaya, alat-alat produksi dan akses
ekonomi lainnya. Selain itu juga benturan-benturan kepentingan kekuasaan,
politik dan ideologi, serta perluasan batas-batas identitas sosial budaya dari
sekelompok etnik. Untuk menghindari diperlukan adanya konsolidasi antar
masyarakat yang mengalami perbedaan. Tetapi tidak semua bisa teratasi hanya
dengan hal tersebut. Untuk menuju integritas nasional yaitu keseimbangan antar
suku bangsa diperlukan toleransi antar masyarakat yang berbeda asal-usul
kedaerahan. Selain itu faktor sejarah lah yang mempersatukan ratusan suku
bangsa ini. Mereka merasa mempunyai nasib dan kenyataan yang sama di masa lalu.
Kita mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yaitu walaupun memiliki banyak
perbedaan,tetapi memiliki tujuan hidup yang sama. Selain itu,pancasila sebagai
idiologi yang menjadi poros dan tujuan bersama untuk menuju
integrasi,kedaulatan dan kemakmuran bersama.
pembahasan
Terjadi dua kali
kerusuhan berskala besar antara suku Dayak dan Madura, yaitu peristiwa sampit
(2001), dan Senggau Ledo (1996). Kedua kerusuhan ini merembet ke hampir semua
wilayah Kalimantan dan berakhir dengan pengusiran dan pengungsian ribuan warga
Madura, dengan jumlah korban hingga mencapai 500-an orang. Perang antar suku
ini menjadi masalah sosial yang me-nasional.
Ada empat hal yang
menjadi penyebab terjadinya perang suku antara suku Dayak dan suku Madura :
1.
Perbedaan antara dayak-madura
Perbedaan budaya jelas
menjadi alasan mendasar ketika perang antar suku terjadi. Masalahnya sangat
sederhana, tetapi ketika sudah berkaitan dengan kebudayaan, maka hal tersebut
juga berkaitan dengan kebiasaan.
Misalanya permasalahan
senjata tajam. Bagi suku dayak, senjata tajam sangat dilarang keras dibawa
ketempat umum. Orang yang membawa senjata tajam kerumah orang lain, walaupun
bermaksud bertamu, dianggap sebagai ancaman atau ajakan berduel. Lain halnya
dengan budaya suku madura yang biasa menyelipkan senjata tajam kemana-mana dan
dianggap biasa ditanah kelahirannya.
Bagi suku dayak,
senjata tajam bukan untuk menciderai orang. Bila hal ini terjadi, pelakunya
harus dikenai hukuman adat pati nyawa (bila korban cidera) dan hukum adat
pemampul darah (bila korban tewas). Namun, bila dilakukan berulang kali,
masalahnya berubah menjadi masalah adat karena dianggap sebagai pelecehan
terhadap adat sehingga simbol adat “mangkok merah” (Dayak Kenayan) atau “Bungai
jarau” (Dayak Iban) akan segera berlaku. Dan itulah yang terjadi dicerita
perang antar suku Dayak-Madura.
2.
Perilaku yang tidak menyenangkan
Bagi suku Dayak,
mencuri barang orang lain dalam jumlah besar adalah tabu karena menurut mereka
barang dan pemiliknya telah menyatu; ibarat jiwa dan badan. Bila dilanggar, pemilik
barang akan sakit. Bahkan, bisa meninggal. Sementara orang madura sering kali
terlibat pencurian dengan korbannya dari suku dayak. Pencurian yang dilakukan
inilah yang menjadi pemicu pecahnya perang antara suku dayak dan madura.
3.
Pinjam meminjam tanah
Adat suku dayak
membolehkan pinjam meminjam tanah tanpa pamrih. Hanya dengan kepercayaan lisan,
orang madura diperbolehkan menggarap tanah orang dayak. Namun, persoalan timbul
saat tanah tersebut diminta kembali. Seringkali orang madura menolak mengembalikan
tanah pinjaman tersebut dengan alasan merekalah yang telah menggarap selama
ini.
Dalam hukum adat
Dayak, hal ini disebut balang semaya (ingkar janji) yang harus dibalas dengan
kekerasan. Perang antar suku Dayak dan Madura pun tidak dapat dihindarkan lagi.
4.
Ikrar perdamaian yang dilanggar
Dalam tradisi
masyarakat Dayak, ikrar perdamaian harus bersifat abadi. Pelanggaran akan
dianggap sebagai pelecehan adat sekaligus pernyataan permusuhan. sementara
orang Madura telah beberapa kali melanggar ikrar perdamaian. Dan lagi-lagi hal
tersebutlah yang memicu perang antar suku tersebut.
Poso merupakan salah satu daerah yang
ada di Indonesia tepatnya berada di pulau Sulawesi banyak keanekaragaman agama
yang berada disana bahkan bukan hanya itu saja tapi banyak juga keanekaragaman
suku dan lainlainnya disana . karna banyaknya keaneka ragaman yang berada
disana tidak menutup kemungkinan dapat meninbulkan konflik . Pada saat itu
diindonesia sangat mudah terjadi perpecahan, sering adanya berbagai macam
konflik di berbagai daerah, salah satunya konflik yang terjadi di poso yang
diperkirakan oleh banyak orang konflik yang berhubungan dengan isu sara atau dengan kata lain suatu pertikaian yang
terjadi melibatkan suku dan pemeluk agama islam dan Kristen di daerah tersebut
. Peristiwa kerusuhan dimula oleh pertikaian antardua pemuda yang berbeda agama
sehingga belarut dan ujung dengan terjadinya kerusuhan. Namun ada juga yang
bilang bahwa kerusuhan yang terjadi di poso bukan karna adanya isu sara tentang
agama dan ketidak adilan yang terjadi, namun konflik yang terjadi diposo itu
diakibatkan oleh karena adanya demokrasi yang secara tiba-tiba terbuka dan
membuat siapapun pemenangnya akan ambil semua kekuasaan . tapi apupun penyebab
terjadinya konflik tersebut tidak sedikit pula yang menilai terjadinya konflik
itu karna adanya banyak perbedaan atau banyaknya keanekaragaman yang menjadi
satu disana . Namun mengenai konflik yang terjadi di poso saya mengambil
kesimpulan bahwa konflik itu berawal dari konflik individu yang ada di
masyarakat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya . Pendapat mengenai
awal dari masalah tersebut juga
menyangkut soal suku dan agama dan belum lagi kurang adanya keadilan
terhadap masyarakat , ada juga masalah politik dimana penguasaan pemerintahan
oleh satu pihak dalam arti tidak ada keseimbangan jabatan dalam pemerintahan.
Contoh yang lainnya :
Konflik Indonesia-Belanda :
Perjuangan Bersenjata untuk
mempertahankan kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17
Agustusn 1945 tidak secara otomatis menjadikan
Indonesia terlepas dari belenggu kolonialisme. Hal itu disebabkan karena
Belanda mencoba menanam kembali pengaruhnya di Indonesia. Dalam rangka
menegahkan dan mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia berjuang dengan
dua cara, yaitu kekuatan senjata dan diplomatis. Kedua cara tersebut saling
mendukung dan melengkapidalam rangka mempertahankan raungan dari sekutu dan
NICA.
Pada tanggal 15 September 1945, sekutu
mendaratkan tentaranya di Tanjung Priok yang disusul dengan pendaratan tentara
sekutu yang dipimpin oleh W.R. Paterrson. Untuk menjalankan tugas di Indonesia,
sekutu membentuk AFNEI denagn panglimanya Letjend Sir Philip Christison yang
membawahi 3 pasukan divisi, yaitu divisi Jakarata, Surabaya, dan Sumatra.
Tugas AFNEI:
1)
Menerima kekuasaan dari Jepang
2)
Membebaskan tawan perang dan interniran sekutu
3)
Melucuti dan mengumpulkan tentara Jepang kemudian dipulnagkan ke
negaranya
4)
Menegahkan dan mempertahankan keadaan damai kemudian diseahkan kepada
pemerintah sipil
5) Menghimpun peperangan dan menuntut
pejahat perang
Kedatangan sekutu di Indonesia awalnya
diterima dengan baik oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Ternyata kedatangan
sekutu diboncengi NICA, hal ini yang menimbulkan berbagai macam pertempuran di
berbagai kota menghadapi tentara jepang dan sekutu bahwa setelah jepang
menyerah kepada sekutu pada diduduki sampai kedatangan pasukan sekutu di daerah
tersebut termasuk Indonesia. Jepang berusaha menghalangi bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam BKR
berusaha melucuti senjata pasukan Jepang dengan alasan:
1)
Mendapatkan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan
2)
Agar senjata pasukan Jepang tidak jatuh ke tangan Belanda
3)
Agar pasukan Jepang tidak menyerang demi mempertahankan “status quo” .
Tekad perjuangan kaum muda yang
tergabung dalam p”Komite van aksi” mempelopori pengambilalihan kekuasaan dan
pelucutan senjata sehingga terjadi pertempuran-pretempuran di berbagai kota
antara rakyat Indonesia dengan Jepang sendiri.
·
Di Jakarta
Tanggal 19 September 1945 berlangsung
rapat umum di lapangan IKADA. Rapat yang dipimpin presiden soekarno tersebut
mendapat ancaman dari tentara jepang. Para pemuda dan pejuang BKR kecewa
denagan tndajkan jepang tersebut sehingga menterang gudang persenjataan di
Cilandak Jakarta.
·
Di Semarang
Tanggal 15-20 Oktober 1945 terjadi
pertempuran antara pejuang Indonesia dengan pasukan Jepang yang dikenal
“pertempuran lima hari di Semarang”.
·
Di Surakarta
Maras kenpetai Jepang dikepung oleh
rakyat, sehingga menimbulkan pertempuran seorang pemuda yang bernama Arifin
gugur dalam pertempuran itu. Pertempuran rakyat Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan juga berhadapan dengan pasukan sekutudan Belanda seperti peristiwa
sebagai berikut:
Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
:
Pertempuran Surabaya yang dikenal dengan
sebutan peristiwa 10 november berawal dari tewasnya Brigjend Mallaby(komando
tentara Inggris) digedung internatio Surabaya. Akibat peristiwa ini tanggal 9
november 1945 mayjend E.C. monseg( pengganti Mallaby) mengeluarkan ultimatum
yang isinya semua pimpinan Indonesia termasuk pimpinan pergerakan,
pemuda,polisi, dan petugas radio harus melapor dalam batas waktu pukul 18:00
pada tanggal 19 november 1945. Gubernur Suryo dan seluruh rakyat Surabaya
menlak ultimatum bahkan mempersiapkan diri untuk peang melawan sekutu. Akhirnya
tanggal 10 november 1945, pasukan Inggris mulai melancarkan serangan dari
darat, laut, udara. Pertempuran dahsyat ini
diperingati sebagai hari pahlawan.
Pertempuran Ambarawa (21 november 1945)
:
Pada tanggal 20 november 1945,pasukan
sekutu dibawah pimpinan bethel mendarat di semarang kemudian di \teruskan ke
magelang dengan tujuan membebaskan pasukan sekutu yang ditawan di Magelang dan
Ambarawa. Akibatnya terjadi insiden pertempuran, dibawah pimpinan kolonel
Sudirman( panglima divisi Banyumas), Ambarawa berhasil direbut pada tanggal 15
December 1945. Untuk memperingati peritiwa itu dibangunlahmonumen “palagan
ambarawa” dan tanggal 15 December di peringati sebagai hari infanteri.
Pertempuran Medan Area :
Tanggal 9 oktober 1945 sekutu mendarat
di medan. Pertempuran ini meletus tanggal 13 Oktober 1945 antara sekutu dibawah
brigjend T.E.D Kelly melawan TKR. Sebelumnya NICA telah tiba di Sumatra yang
dipimpin westerling. Hal ini menimbulkan bentrokan. sekutu melancarkan serangan ke seluruh Medan yang
mengakibatkan jatuh korban jiwa dua belah pihak
Bandung Lautan Api :
Tentara sekutu menyarankan kepada rakyat
agar menyerahkan seluruh senjata yang diperoleh dari tangan jepang. Tanggal 21
november 1945 paukan sekutu mengultimatum agar Bandung bagian utara
dikosongkan. Rakyat Bandung tidak mengindahkan ultimatum tersebut namu TRI
Bandgung menerima perintah dari Jakarta namun sebelum meninggalkan kota
mengadakan penyerangan dan membumihanguskan Bandung selatan. Tujuan agar
tempat-tempat strategis tidak dapat digunakan ole sekutu.
Pertempuran Margarana, Bali (29 november
1946) :
Pada tanggal 8 Maret 1946 Belanda mendaratkan psukannya di Bali. Belanda
berusaha untuk memecah belah bangsa dengan cara memprakarsai dengan bedirinya
indonesi timur. Hal ini menimbulkan perlawanan rakyat bali yang dipimpin oleh I
Gusti Ngurah Raid an Belanda mendatangkan pasukan dari Nusa tenggara Barat. I
Gusti Ngurah Rai memerintahkan rakyatnya untuk melakukan perang puputan (
perang habis-habisan) di margarana.
Perjuangan Diplomasi :
Secara umum perjuangan bngsa Indonesia
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan melalaui dua cara, yaitu perjuangan
secara fisik ataupun perjuangan bersenjata dan juga melalui perundingan-perundingan.
Ada beberapa perundingan yang dilakukan Indonesia dengan Belanda yang
difasilitasi oleh dunia Internasional. Perundingan-perundingan trsebut antara
lain:
1. Perundingan linggarjati :
Kontak senjata yang terjadi antara
pejuang dengan tentara sekutu dan juga diboncengi oleh NICA, telah menimbulkan
banyak korban. Melihat kondisi tersebut para pemimpin dari kedua belah pihak
akhirnya berupaya mencari jalan damai menyalesaikan perselisihan tersebut.
Setelah beberapa perundingan mengalami kegagalan, kedua belah pihak bertemu
kembali dalam perundinagn linggarjati sehingga dikenal dengan perjanjian
linggarjati.
2. Agresi Milter Belanda I
Perjanjian linggarjati bukan merupakan
jalan perdamaian antara dua belah pihak. Bahkan hubungan antara RI dan Belanda
justru semakin memburuk. Belanda taernyata hanya memanfaatkan perundingan
tersebut sebagai upaya untuk memperkuat diri dengan menambah jumlah pasukan.
Belanda pun akhirnya berupaya untuk mengingkari perjanjian dengan mengajukan
tuntutan yang memberatkan Indonesia. Pokok-pokok tuntutan Belanda yaitu:
Ø Membentuk pemerintahan ad
interim bersama
Ø Mengeluarkan mata uang bersama
Ø Indonesia harus mengirim beras
ke daerah-daerah yang diduduki belanda
Ø Adanya “gandarmeirie” yaitu
pembentukan pasukan keamanan bersama yang juga dapat masuk ke wilayah RI.
Penolakan belanda terhadap tuntutan
belanda tersebut akhirnya dijadikan alasan oleh belanda untuk menyatakan tidak
terikat lagi dengan perjanjian linggat\rjati. Sikap tersebut kemudian
dilanjutkan dengan mengadakan serangan terhadap Ri pada tanggal 21 juli 1947
yang kemudian kita sebut dengan agresi militer balanda I.
Agresi militer belanda I ini
mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit dari dunia internasional
berkaitan dengan abresi itu yaitu:
Ø Australia dan India bereaksi
keras serta mendesak dewan keamanan PBB segera membahas masalah ini.
Ø Negara-negara arab menjadi
mantap nuntuk mengakui kedaulatan kepada RI secar de jure.
Ø Palang merah Malaya dan india
mengirimkan bantuan obat-obatan yang dikirim lewat pesawat Dakota dari singapur namun pesawat tersebut
jatuh oleh balanda di Yogyakarta
Ø Mesir mengecam tindakan belanda
dan dianggap sebagai ancaman perdamaian dunia.
3. Perjanjian renville
Tindak lanjut dari terbentuknya KTN maka
segera dilakukan perundingan antara Indonesia –belanda diatas sebuah kapal
milik amerika serikat yang bernama USS Renville pada tanggal 8 december 1947.
Dalam dalam perundingan ini anggota delegasi belanda didomonasi oleh
orang-orang Indonesia yang pro Belanda. Hal ini menunjukan belanda masi tetap
berkeinginan menguasai Indonesia dengan politik adu domba.
Perundingan renville dilakukan pada
tanggal 8 december 1942 sampai 17 januari 1948. Pokok isi dari perundingan tersebut
yaitu:
Ø Belanda tetap berdaulat atas
wilayah RI sampai kedaulatannya di serahkan kepada RIS yang segera dibentuk RIS yang kedua
Ø RIS sejajar dengan Belanda
dalam UNI Indonesia-Belanda
Ø Republic Indonesia merupakan
Negara bagian RIS
Ø Pasukan republic Indonesia yang
berada di daera kantong harus ditarik ke wilayah RI.
Daerah kantong adalah daera yang berada dibalekang garis van mook.
4. Agresi militer belanda II
dan pembentukan PDR RI
Krisis politik dan keamanan di Indonesia
akibat pemberontakan PKI dimanfaatkan oleh belanda untuk kembali menekan
Indonesia. Pada tanggl 18 december 1948 belanda secara sepihak membatalkan
persetujuan genjatan senjata sekaligus menyatakan tidak terikat pada hasil-hasil
renville dan pada tanggal 19 december 1948 belanda melancarkan aagresi militer
belanda yang kedua dengan menyerbu ibukota repblik Indonesia Yogyakarta.
Lapangan udara maguwo harjo Yogyakarta diserbu pasukan belanda bahkan kota
Yogyakarta dengan mudah dikuasai.
Presiden soekarno-moh.hatta memilih
ditawan oleh belanda kemudian diasingkan ke Bangka. Para anggota cabinet
bnerinisiatif untuk mengadakan siding serta memutuskan untuk memberikan mandate
kepada menteri kemakmuran rakyat yang membentuk PDRI (pemerintah darurat
republik Indonesia). Apabila PDRI gagal dibentuk di Sumatra maka agar
a.amaramis, LN palar, dan Dr sudarsono untuk membentuk PDRI di india.
Angresi militer belanda II mendapat
kecaman dunia internasional Burma(Myanmar) dan india memprakarsai diselenggarakannya
konferensi asia untuk Indonesia di new delhi –india tanggal 20-23 januari 1949.
Agresi militer beanda II dihadapin oleh rakyat Indonesia dengan penyerangan
balik terhadap fasilitas komunikasi belanda. Puncak penyerangan adalah serangan
umum 1 maret 1949 telah sesuai dengan tujuan yaitu:
a)
Internal
Ø Mendukung secara perjuangan
diplomatis
Ø Menumbuhkan semangat perjuangan
rakyat
b)
Eksternal
ØMenunjukan kepada dunia internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan
untuk melakukan penyerangan
Ø Mematahkan moral pasukan beland
5. Perundingan roem reyen
Kecaman dunia semakin keras terhadap
agresi militer belanda II kepada Indonesia. PBB berusaha menyelesaikannya
melalui perundingan dengan mengganti PCITM(komisi tiga Negara) menjadi UNCI
(united national commission for Indonesia).
Atas prakarsa UNCI tersebut tanggal 7
mei 1949 tercapai persetujuan roem roten, delegasi Indonesia dipimpin oleh
moh.roem dan delegasi belanda dipimpin Dr.J.H royen. Dalam perundingan ini
Indonesia menyampaikan beberapa hal yaitu:
Ø Pemeritah Indonesia
mengeluarkan perinta penghentian perang gerilya
Ø Pemerintah Indonesia bersedia
menghadiriri konferensi meja bundar
Ø Bekerja sama dengan menjaga
perdamaian dan kesetabilitas perdamaian
Sedangkan pihak belanda, menyampaikan
pernyataannya yang isinya:
Ø Menyetujui pemerintah RI
kembali ke Yogyakarta
Ø Membebaskan tawanan politik
Ø Menyetujui RI sebagai bagian
dari RIS
Ø Segera melaksanakan KMB
Penutup
Kesimpulan dan Saran :
Keanekaragaman budaya
jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan
bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu
melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Di samping itu, dengan
mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan bertambah
sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa
yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa
keanekaragaman kebudayaan tersebut.
Sikap saling
menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi
nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari dengan rasa kesadaran yang
tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun. Dalam rangka pembinaan kebudayaan
nasional, kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan
daerah mempunyai kedudukan yang sangat penting.Untuk menyikapi keberagaman yang
ada kita harus saling menghormati antara satu denan yang lain agar tercipta
kedamaian, tidak ada perpecahan di antara kita semua.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar