KELOMPOK
1.
HENDY WIJAYA (1B114318)
2.
MIRZA FIRDAUS (1B114221)
3.
RUFINA ARISTYANI (1B114223)
TUGAS
SOFTSKILL 1
1.
ISD Sebagai Salah Satu MKDU
A. Pengertian, Tujuan ISD dan IPS
Ilmu Sosial Dasar
Yaitu ilmu yang mempelajari masalah-masalah sosial, khususnya
masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2
(fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian
dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi
Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan
sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun
ilmu pendidikan. Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council
for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan
“Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat
terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik,
ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.
Tujuan ISD
1.
Memahami dan menyadari adanya masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
2.
Warga Indonesia memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dalam masyarakat.
agar tidak terjadi keributan ataupun kericuhan.
3.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha
mencegah dan menanggulanginya.
3 Kelompok Ilmu Pengetahuan
1.
Ipa Murni ( Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi)
2.
Pengetahuan Ips ( Sosiologi, Politik, Ekonomi, Sejarah, Psikologi )
3.
Kemasyarakatan ( Bahasa, Agama, Kesenian, Sastra )
B.
IPS dan IDS
Perbedaan ISD dengan IPS
Ilmu
sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan
di sekolah dasar dan sekolah lanjutan. Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah
tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari
sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan). Ilmu Sosial dasar diarahkan
kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social
diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Persamaan ISD dengan IPS
ISD dan IPS sama-sama mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan masyarakat dan hampir memiliki ruang lingkup yang sama dalam
kemasyarakatan. Juga, merupakan bahan studi untuk program pengajaran, dan
keduanaya terdiri dari kenyataan dan masalah sosial.
3 Golongan Bahan Pembelajaran ISD
1.
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat. Meliputi, latar belakang
disiplin ilmu atau pandangannya.
2.
Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan sosial
dibatasi pada konsep dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah
yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.
3.
Membahas masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
2.
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
A. Pertumbuhan Penduduk
Tabel Perkembangan Penduduk Dunia
Tabel Perkembangan Penduduk Dunia
Tabel berikut adalah perbandingan perkembangan penduduk
beberapa negara yang dipilih berdasarkan jumlah kepadatan manusia nya dari
tahun 1950 hingga 2008 :
Populasi
1950
Populasi
2008
China : 562.579.779 1.333.207.572
Amerika Serikat : 152.271.000 304.838.948
India : 361.088.000 1.154.845.005
Rusia : 101.936.816 141.166.731
Jepang : 83.805.000 989.000
Indonesia : 119.208.229 238.567.492
Brazil : 51.944.397 197.254.181
WORLD : 2.555.948.654 6.736.383.012
China : 562.579.779 1.333.207.572
Amerika Serikat : 152.271.000 304.838.948
India : 361.088.000 1.154.845.005
Rusia : 101.936.816 141.166.731
Jepang : 83.805.000 989.000
Indonesia : 119.208.229 238.567.492
Brazil : 51.944.397 197.254.181
WORLD : 2.555.948.654 6.736.383.012
Dari tabel diatas bisa dilihat rata rata setiap negara penduduknya bisa bertambah 2x lipat. Dan perkembangan penduduk dunia bisa bertambah hingga 3x lipat. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.Khusus untuk negara Jepang, pertumbuhan penduduknya dari tahun 1950 hingga sekarang mengalami penurunan drastis. Ini dikarenakan angka Mortalitas/kematian sangat tinggi. Pada tahun 2012 angkanya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu 1.256.254 kematian.
Tabel Penggandaan Penduduk Dunia
Tahun
penggandaan
|
Perkiraan
penduduk dunia
|
Waktu
|
800
SM
|
5
juta
|
-
|
1650
tahun
|
500
juta
|
1500
|
1830
tahun
|
1
milyard
|
180
|
1930
tahun
|
2
milyard
|
100
|
1975
tahun
|
4
milyard
|
45
|
Sumber
: Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1. Kematian
(Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
2.
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
3. Imigrasi
Apabila
setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan
sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan
data pasti.
Rumus
Tingkat Kematian Kasar
CDR
= D/P x K
Ket
:
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus
Tingkat Kematian Khusus
ASDRx
= Dx/Px x K
Ket
:
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Adalah angka yang menunjukan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu :
1. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun
2. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20 - 30 per tahun
3. Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun
Pengertian Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Macam macam Migrasi
1.
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan
2. Emigrasi,
yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
3. Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk antarpulau dalam 1 negara
4. Remigrasi yaitu kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
3. Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk antarpulau dalam 1 negara
4. Remigrasi yaitu kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses Migrasi
1.
Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat
dengan daerah asal
2. Kurangnya
kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan
merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
3. Informasi
yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber
informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4. Informasi
yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk
berimigrasi
5. Makin
besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi
mobilitas orang tersebut
6.
Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang
tersebut
7.
Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan
yang berada didaerah tersebut
8.
Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir,
gempa bumi dll)
9. Orang
yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas
daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
10. Makin
tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Akibat yang muncul dari Migrasi
·
Akan terjadi pertikaian didalam suatu
kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak
sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata
yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
·
Rawan terjadi bencana alam, karena
apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan
penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk
resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga
wabah penyakit.
·
Kesehatan menjadi harga yang lebih
mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan
membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi
pun dimana-mana.
·
Area pemakanan yang berkurang karena
lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum
seperti mall dan bangunan lainnya.
·
Lahan pekerjaan yang sempit karena
banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi
sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang
area penjualannya sangat sempit.
Jenis Struktur Penduduk
1. Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
2. Piramida
Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3.
Piramida Penduduk TuaBentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya
penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil
sekali.
Bentuk Piramida Penduduk
1.
Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida
ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia
dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Contoh Negara: India, Brazilia, Indonesia.
2.
Piramida penduduk stasioner atau tetap
berbentuk granat
Bentuk
ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia
dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu
tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
3.
Piramida penduduk tua berbentuk batu
nisan
Piramida
bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar,
maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman,
Inggris, Belgia, Prancis.
B. Kepudayaan dan Kepribadian
Jelaskan pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan indonesia
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri
– ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
Kebudayaan Islam
Abad
ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa. Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut ,
berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara
yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa
Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara
tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan
kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam.
Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang
bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera
Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan
dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan
rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama
dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu
diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak
menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
3. Individu, Keluarga,
Masyarakat
A. Pertumbuhan Individu
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu
“individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu
sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang
majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki
peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam
individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek
sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu
rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Berkaitannya
antar individu dengan individu lainnya, maka menjadi lebih bermakna manusia
apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang
bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang
sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi
diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal
dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan
menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut
pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga
mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan
mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi
merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Individu
mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup
menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan
dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam
berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa
adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan
dimana individu tersebut berusaha menempatkan perilaku pada dirinya sesuai
dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di Indonesia
individunya menjunjung tinggi perilaku sopan santun dan beretika dalam
bersosialisasi.
Individu
selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk
mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya
tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung
proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor
pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan
dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi
banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.
Pertumbuhan
adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai
dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible
(tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat
kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar
seiring dengan pertambahan waktu.
Perkembangan
adalah suatu proses differensiasi, organogenesis dan diakhiri dengan
terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan lebih
bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang sebelumnya masih belum matang
dalam sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam
sistem reproduksinya sehingga dapat melakukan perkembangbiakan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor
Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak
semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor
Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan
membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar
individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu
yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya
hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3. Faktor
Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi
kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam
masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang
sama juga.
Dari semua
faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
B. Fungsi Keluarga
Pengertian Fungsi Keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial dasar
dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di
masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang
universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan
individu.
Keluarga
dapat dibedakan menjadi dua, yakni keluarga batih atau keluarga inti (conjugal
family) dan keluarga kerabat (consanguine family). Conjugal Family atau
keluarga batih didasarkan atas ikatan perkawinan dan terdiri dari seorang
suami, istri, dan anak-anak mereka yang belum kawin. Lain halnya dengan consanguine
family. Keluarga hubungan kerabat sedarah atau consanguine family tidak
didasarkan pada pertalian kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian
darah atau ikatan keturunan dari sejumlah orang kerabat.
Keluarga
kerabat terdiri dari hubungan darah dari beberapa generasi yang mungkin
berdiam pada satu rumah atau mungkin pula berdiam pada tempat lain yang
berjauhan. “Kesatuan keluarga consanguine ini disebut juga
sebagai extended family atau keluarga luas
Fungsi Keluarga.
Fungsi Keluarga.
Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga diantaranya sebagai berikut:
·
Fungsi
Pengaturan Keturunan
Dalam
masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat
dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara,
misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat
tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua
masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi
reproduksi ini merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan
sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar
kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat
mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya.
Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa perkawinan
tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena
dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang
berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama
hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan,
karena semakin banyak anak semakin banyak yang memuja arwah nenek
moyangnya.
·
Fungsi
Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini
untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk
personalitynya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat
berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus
belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam
masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar
tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang
indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota
masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari
kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi
emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat
luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan
pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap
kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
·
Fungsi
Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan
pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit
produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara
anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir
dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah
dimana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata
pencaharian yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara
anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk
melanjutkan keturunan, akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem
hubungan kerja.
Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga
sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat
dipandang sebagai teman sekerja yang sedikit, banyak juga dipengaruhi oleh
kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali terlihat
pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang atau
hilang sama sekali.
·
Fungsi
Pelindung
Fungsi ini
adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami
oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih
oleh instansi negara.
·
Fungsi
Penentuan Status
Jika dalam
masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan
statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota
keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui
perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu,
dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign
status maupun ascribed status. Assigned Status adalah status sosial yang
diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak
lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya
seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan lainnya.
Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti
jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
·
Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga pada
dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan
tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi
sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus
terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan
perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari
pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh
lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus
melayani orang-orang jompo.
·
Fungsi
Afeksi
Salah satu
kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai.
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu
ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau
merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti
kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup.
C. Hubungan antara Individu,
Keluarga, dan Masyarakat
Makna Individu
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana
dirinya bergabung.
Makna Keluarga
Keluarga dengan berbagai fungsi yang
dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan
terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan
masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi
seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat
yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam
arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam
masyarakat yang cukup majemuk.
Makna Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok manusia yang
saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya
saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita
bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga
sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil
dari proyeksi tersebut.
Individu
yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks
budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan
bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala-gejalanya. Karena di sini
akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk
sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Hubungan antara Individu,
Keluarga, dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat
adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah
ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain
untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat
dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari
keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama
seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu
individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam
menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak
ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
Sumber
: